TUGAS
ILMU
ALAMIAH DASAR
“PERKEMBANGAN
ALAM PIKIRAN MANUSIA”
DI
SUSUN OLEH :
REGHINA
CHIKA DYATAMA
(35217021)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul ” Perkembangan Alam Pikiran Manusia”.
Kami juga mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu Isnanda N selaku dosen mata kuliah Ilmu Alamiah
Dasar yang sudah memberikan kepercayaan kepada saya untuk menyelesaikan tugas
ini.
Saya sangat berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca, saya pun menyadari bahwa di dalam makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu,
saya mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan saya
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini
dapat dipahami oleh semua orang khususnya bagi para pembaca. Saya mohon maaf
yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan.
Bekasi,
28 Oktober 2017
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER……………....……………..…………………………………………………..........i
KATA PENGANTAR ……………………........………….…………………………...........ii
DAFTAR ISI ………………….....……………….……………………………...................iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang………………………....……………………………………...............1
1.2 Rumusan
Masalah……………….................................……………………..................2
1.3 Tujuan
Penulisan Makalah…………….……………………………………..................2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Hakekat Manusia dan Sifat
Keingintahuannya……………..…………………………………………………..........3
2.2 Sejarah
Perkembangan Manusia..…………………………………………………........8
2.3 Perkembangan
Fisik, Sifat, dan Pikiran Manusia.....…………………………………....11
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………….……………………………….......14
3.2 Saran……………………………………………………………………………….....14
DAFTAR PUSTAKA ...…………………………………...………………………………….15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Umumnya
pengetahuan seseorang tentang sesuatu dimulai dari adanya rangsangan dari suatu
objek, rangsangan itu menimbulkan rasa ingin tahu yang mendorong seseorang
untuk melihat, menyaksikan, mengamati, mengalami dan sebagainya.
Manusia
sebagai makhluk yang berpikir akan dibekali rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu
inilah yang mendorong untuk mengenal, memahami, dan menjelaskan gejala-gejala
alam, juga berusaha untuk memecahkan masalah atau persoalan yang dihadapi,
serta berusaha untuk memahami masalah itu sendiri, ini semua menyebabkan
manusia mendapatkan pengetahuan yang baik.
Manusia
merupakan makhluk hidup ciptaan tuhan yang paling berhasil dalam persaingan
hidup di bumi ini, meski banyak keterbatasan fisik, seperti: ukuran, kekuatan,
kecepatan, dan panca inderanya, bila dibandingkan dengan penghuni bumi lainnya.
Keberhasilan itu disebabkan oleh manusia memiliki kemampuan otak yang lebih
baik daripada makhluk lainnya, yang memungkinkan lebih mudah untuk beradabtasi
dengan lingkungannya.
Dan
dari sekian banyak ciri-ciri manusia sebagai makhluk hidup, akal budi dan
kemauan keras itulah yang merupakan sifat unik manusia
Rasa
ingin tahu, juga merupakan salah satu ciri khas manusia. Ia mempunyai kemampuan
untuk berpikir sehingga rasa keingintahuannya tidak tetap sepanjang zaman.
Karena apa? Karena manusia akan selalu bertanya apa, bagaimana dan mengapa
begitu. Manusia juga mampu menggunakan pengetahuannya yang terdahulu untuk
dikombinasikan dengan pengetahuan yang baru sehingga menjadi pengetahuan yang
lebih baru.
Dalam
makalah ini, saya akan membahas tentang “Perkembangan Alam Pikiran Manusia”.
Bagaimana hakikat manusia dan keingintahuannya, perkembangan fisik, sifat dan
pikiran manusia, serta bagaimana sejarah pengetahuan manusia.
1
1.2 Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang diatas
penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa
hakekat manusia dan sifat keingintahuannya ?
2. Bagaimana
sejarah pengetahuan manusia?
3. Bagaimana
perkembangan fisik, sifat, dan pikiran manusia?
1.3.Tujuan
Penulisan Makalah
Makalah Ilmu Alamiah Dasar ini
mempunyai beberapa tujuan, yaitu :
1. Untuk
memenuhi tugas makalah mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar sebagai salah satu
proses perkuliahan.
2. Untuk
mengetahui bagaimana alam pikiran manusia yang sebenarnya dan sifat
keingintahuannya
3. Untuk
mengetahui perkembangan fisik, sifat, dan pikiran manusia
4. Untuk
mengetahui sejarah pengetahuan manusia
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Manusia & Rasa
Keingintahuannya
Manusia
adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna diantara yang lainnya karena
kita dikaruniai akal, pikiran dan perasaan oleh Tuhan. Maka akan selalu memilih
yang terbaik diantara yang dapat diambil.
Hakikat manusia juga memiliki banyak
arti, yaitu
a.
Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
b.
Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas
tingkah laku intelektual dan sosial.
c.
Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan
mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
d.
Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak
pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
e.
Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik
untuk ditempati
Suatu keberadaan yang berpotensi yang
perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas. Makhluk
Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan
jahat.
Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan
sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya
tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Kewajiban dan hak, merupakan indikator
bahwa manusia sebagai makhluk sosial. Dalam kehidupan, hak dimaknai sebagai
sesuatu yang menyenangkan, sedangkan kewajiban dimaknai sebagai beban. Tapi
menurut (Drijar Kara, 1978) kewajiban bukan beban, tetapi keniscayaan sebagai
manusia, mengenal berarti mengingkari kemanusiaan, sebaliknya melaksanakan
kewajiban berarti kebaikan. Pemenuhan akan hak dan pelaksanaan kewajiban
berkaitan erat dengan keadilan, dapat dikatakan kedilan terwujud bila hak
sejalan dengan kewajiban. Kemampuan menghayati kewajiban sebagai keniscayaan
tidak lahir dengan sendirinya, tetapi melalui suatu proses pendidikan
(disiplin).
3
Kehadiran manusia pertama tidak terlepas
dari asal usul kehidupan di alam semesta. Asal usul manusia menurut ilmu
pengetahuan tidak bisa dipisahkan dari teori tentang spesies lain yang telah
ada sebelumnya melalui proses evolusi.
Evolusi menurut para ahli paleontology
dapat dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan tingkat evolusinya, yaitu :
Pertama, tingkat pra manusia yang fosilnya ditemukan di Johanesburg Afrika
Selatan pada tahun 1942 yang dinamakan fosil Australopithecus. Kedua, tingkat
manusia kera yang fosilnya ditemukan di Solo pada tahun 1891 yang disebut.
pithecanthropus erectus. Ketiga, manusia purba, yaitu tahap yang lebih dekat
kepada manusia modern yang sudah digolongkan genus yang sama, yaitu Homo
walaupun spesiesnya dibedakan. Fosil jenis ini di neander, karena itu disebut
Homo Neanderthalesis dan kerabatnya ditemukan di Solo (Homo Soloensis).
Keempat, manusia modern atau Homo sapiens yang telah pandai berpikir,
menggunakan otak dan nalarnya.
Hakikat manusia terdiri atas aspek –
aspek, sebagai berikut:
1.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK TUHAN
Manusia
adalah subjek yang memiliki kesadaran (consciousness) dan penyadaran diri (self
– awarness). Karena itu, manusia adalah subjek yang menyadari keberadaannya, ia
mampu membedakan dirinyadengan segala sesuatu yang ada di luar dirinya (objek)
selain itu, manusia bukan saja mampu berpikir tentang diri dan alam sekitarnya,
tetapi sekaligus sadar tentang pemikirannya. Namun, sekalipun manusia menyadari
perbedaanya dengan alam bahwa dalam konteks keseluruhan alam semesta manusia
merupakan bagian daripadanya.
Manusia
berkedudukan sebagai makhluk tuhan YME maka dalam pengalaman hidupnya terlihat
bahkan dapat kita alami sebdiri adanya fenomena kemakhlukan (M.I. Soelaeman,
1998). Fenomena kemakhlukkan ini, antara lain berupa pengakuan atas kenyataan
adanya perbedaan kodrat dan martabat manusia daripada tuhannya. Manusia
merasakan dirinya begitu kecil dan rendah di hadapan Tuhan Yang Maha Besar dan
Maha Tinggi. Manusia mengakui keterbatasan dan ketidakberdayaannya dibanding
tuhannya Yang Maha Kuasa dan Maha Perkasa. Manusia serba tidak tahu, sedangkan
Tuhan serba Maha Tahu. Manusia bersifat fana, sedangkan Tuhan bersifat Abadi,
manusia merasakan kasih sayang TuhanNya, namun ia pun tahu pedih siksaNya.
Semua melahirkan rasa cemas dan takut pada diri manusia terhadap tuhannya
2.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU
Sebagaimana
Anda alami bahwa manusia menyadari keberadaan dirinya sendiri. Kesadaran
manusian akan dirinya sendiri merupakan perwujudan individualitas manusia.
Manusia sebagai individu atau pribadi merupakan kenyataan yang paling riil
dalam kesadaran manusia. Sebagai individu, manusia adalah satu kesatuan yang
tak dapat dibagi, memiliki perbedaan dengan manusia lainnya sehingga bersifat
unik, dan merupakan subjek yang otonom.
4
Setiap
manusia mempunya dunianya sendiri, tujuan hidupnya sendiri. Masing-masing
secara sadar berupaya menunjukkan eksistensinya, ingin menjadi dirinya sendiri
atau bebas bercita – cita untuk menjadi seseorang tertentudan masing – masing
mampu menyatakan “inilah aku” ditengah segala yang ada. Setiap manusia mampu
mengambil distansi, menempati posisi,
berhadapan, menghadapi, memasuki,
memikirkan, bebas mengambil sikap, dan bebas mengambil tindakan atas tanggung
jawabnya sendiri atau otonom. Karena itu, manusia adalah subjek dan tidak
sebagai objek.
3.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Manusia
adalah makhluk individual, namun demikian ia tidak hidup sendirian, tak mungkin
hidup sendirian, dan tidak pula hidup untuk dirinya sendiri. Manusia hidup
dalam keterpautan dengan sesamanya. Dalam hidup bersama dalam sesamanya
(bernasyarakat) setiap individu menempati kedudukan (status) tertentu.
Disamping itu, setiap individu mempunyai dunia dan tujuan hidupnya
masing-masing, mereka juga mempunyai dunia bersama dan tujuan hidup bersama
dengan sesamanya. Selain dengan adanya kesadaran diri, terdapat pula kesadaran
sosial pada manusia. Melalui hidup dengan sesamanyalah manusia akan dapat
mengukuhkan eksistensinya. Sehubungan dengan ini Aristoteles menyebut manusia
sebagai makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat.
Setiap manusia adalah pribadi (individu)
dan adanya hubungan pengaruh timbal balik antara individu dengan sesamanya maka
idiealnya situasi hubungan antara individu dengan sesamanya itu tidak merupakan
hubungan anatara subjek dengan objek, melainkan subjek dengan subjek.
4.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERBUDAYA
Manusia
memiliki inisiatif dan kreatif dalam menciptakan kebudayaan, hidup berbudaya,
dan membudaya. Kebudayaan bukan sesuatu yang ada diluar manusia, bahkan
hakikatnya meluputi perbuatan manusia itu sendiri. Manusia tidak terlepas dari
kebudayaan, bahkan manusia itu baru menjadi manusia karena dan bersama
kebudayaannya (C.A. Vanpeursen,1957). Sejalan dengan ini Ernt Cassirer
menegaskan bahwa “manusia tidak menjadi manusia karena sebuah factor didalam
dirinya, misalnya naluri atau akal budi, melainkan fungsi kehidupannya, yaitu
pekerjaannya, kebudayaanya. Demikianlah kebudayaan termasuk hakikat manusia”
(C.A. Vanpeursen, 1988).
Kebudayaan
tidak bersifat statis, melainkan dinamis. Kodrat dinamika pada diri manusia
mengimplikasiakn adanya perubahan dan pembaharuan kebudayaan. Hal ini tentu
saja didukung pula oleh pengaruh kebudayaan masyarakat atau bangsa lain
terhadap kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Selain itu, mengingat adanya
dampak positif dan negative dari kebudayaan terhadap manusia, masyarakat
kadang-kadang terombang ambing diantara 2 relasi kecenderungan. Disatu pihak
ada yang mau melestarikan bentuk lama (tradisi), sedang yang lain terdorong
untuk menciptkan hal-hal yang baru (inovasi).
5
5.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SUSILA
Dalam uraian terdahulu telah dikemukakan bahwa manusia sadar akan diri
dan lingkungannya, mempunyai potensi dan kemampuan untuk berpikir, berkehendak
bebas, bertanggung jawab, serta punya potensi untuk berbuat baik. Karna itulah,
eksistensi manusia memiliki aspek kesusilaan.
Sebagai makhluk yan otonom atau memiliki kebebasan, manusia selalu
dihadapkan pada suatu alternative tindakan yang harus dipilihnya. Adapun
kebebasan berbuat ini juga selalu berhubungan dengan norma-norma moral dan
nilai-nilai moral yang juga harus dipilihnya. Karena manusia mempunyai
kebebasan memilih dan menentukan perbuatannya secara otonom maka selalu ada
penilaian moral atau tuntunan pertanggung jawaban atas perbuatannya.
6.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERAGAMA
Aspek keberagaman merupakan salah satu karakteristik esensial eksistensi
manusia yang terungkap dalam bentuk
pengakuan atau keyakinan akan kebenaran suatu agama yang diwujudkan dalam sikap
dan perilaku. Hal ini terdapat pada manusia manapun, baik dalam rentan waktu
(dulu-sekarang-akan datang) maupun dalam rintang geografis dimana manusia
berada. Keberagaman menyiratkan adanya pengakuan dan pelaksanaan yang sungguh atas
suatu agama.
Dilain pihak, Tuhanpun telah menurunkan wahyu melalui utusan-utusanNya,
dan telah menggelar tanda-tanda di alam semesta untuk dipikirkan manusia agar
manusia beriman dan bertaqwa kepadaNya. Manusia hidup beragama karena agama
menyangkut masalah-masalah yanag bersifat mutlak maka pelaksanaan keberagaman
akan tampak dalam kehidupan sesuai agama yang dianut masing-masing individu.
Hal ini baik berkenaan dengan sistem keyakinannya, system peribadatan maupun
berkenaan dengan pelaksanaan tata kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan
tuhannya, hubungan manusia dengan manusia serta hubungan manusia dengan alam
Manusia
mempunyai naluri,nalari, dan nurani. Dengan adanya nalari, manusia dapat
melakukan penalaran berdasarkan pemikiran yang logis dan analisis. Berbeda
dengan binatang yang hanya mempunyai naluri seperti memperoleh
makanan,berkembang biak,dan mempertahankan diri dari pemangsa.
Rasa
ingin tahu manusia akan sesuatu terus berkembang (curiousty), sedangkan makhluk
yang lain rasa keingintahuannya tidak akan berkembang (idle curiousty). Secara
sederhana perkembangan rasa ingin tahu dimulai dari pertanyaan apa atau “what”
tentang sesuatu, lalu dilanjutkan dengan pertanyaan bagaimana atau “how” dan
mengapa atau “why”.
6
1.
Kelebihan Manusia dari Penghuni Bumi Lainnya
Manusia sebagai makhluk yang memiliki
kelebihan dibandingkan dengan penghuni bumi lainnya. Beberapa kelebihan manusia
dari pada makhluk lainnya antara lain
a) Manusia sebagai makhluk berpikir dan
bijaksana (Homo sapiens) yang dicerminkan dalam tindakan dan perilakunya
terhadap lingkungannya.
b) Manusia sebagai pembuat alat karena sadar
akan keterbatasan inderanya.
c) Manusia dapat berbicara (Homo Langues)
baik secara lisan maupun tulisan.
d) Manusia dapat hidup bermasyarakat (Homo
sosius) dan berbudaya (Homo Humanis).
e) Manusia dapat mengadakan usaha (Homo
Economicus).
f) Manusia mempunyai kepercayaan dan
beragama (Homo religious).
2.
Rasa Ingin Tahu dan Terbentuknya Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) bermula dari rasa ingin tahu, yang merupakan suatu ciri
khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda di
sekelilingnya, alam sekitarnya, angkasa luar, bahkan tentang dirinya sendiri.
Rasa
ingin tahu seperti itu tidak dimiliki oleh makhluk lain. Jelas kiranya bahwa
rasa ingin tahu itu tidak dimiliki oleh benda-benda tak hidup seperti batu,
tanah, api, angin, dan sebagainya. Air dan udara memang bergerak dari satu
tempat ke tempat lain, namun gerakannya itu bukan atas kehendaknya tetapi
sekedar akibat dari pengaruh alamiah yang bersifat kekal.
Rasa
ingin tahu yang terus berkembang dan seolah-olah tanpa batas itu menimbulkan
perbendaharaan pengetahuan pada manusia itu sendiri. Hal ini tidak saja
meliputi kebutuhan-kebutuhan praktis untuk hidupnya sehari-hari seperti
bercocok tanam atau membuat panah atau lembing yang lebih efektif untuk
berburu, tetapi pengetahuan manusia juga berkembang sampai kepada hal-hal yang
menyangkut keindahan.
Dengan
selalu berlangsungnya perkembangan pengetahuan itu, tampak lebih nyata bahwa
manusia berbeda dengan hewan. Manusia merupakan makhluk hidup yang berakal
serta mempunyai derajat yang tinggi bila dibandingkan dengan hewan atau makhluk
lainnya. Manusia mempunyai rasa ingin tahu ( curiousty ) yang tinggi dan selalu
berkembang.
Meskipun makhluk lainnya juga memiliki rasa
ingin tahu tetapi itu hanya sebatas digunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan
saja. Perkembangan rasa ingin tahu pada manusia dimulai dengan timbulnnya
pertanyaan dari sesuatu yang dilihat dan diamatinya. Adanya kemampuan berpikir
pada manusia menyebabkan terus berkembangnya rasa ingin tahu manusia terhadap
alam semesta ini . Jawaban tehadap berbagai banyak pertanyaan manusia terhadap
peristiwa dan gejala yang terjadi di alam semesta ini akhirnya menjadi ilmu
pengetahuan.
7
3.
Sifat Keingintahuan Manusia
Manusia
dengan rasa ingin tahunya yang besar ,selalu berusaha mencari keterangan
tentang fenomena alam yang teramati. Untuk menjawab semua rasa ingin tahu
manusia sering mereka – reka jawaban mereka sendiri . Pengetahuan seperti
inilah yang disebut pseudo science. Ilmu pengetahuan juga berkembang sesuai
dengan zamannya dan sejalan dengan cara berpikir dan alat bantu yang ada pada
saat itu .
Cara memperoleh sains semu ( pseudo
sains ), antara lain :
·
Mitos
·
Wahyu
·
Otoritas dan tradisi
·
Prasangka
·
Intuisi
·
Penemuan kebetulan
·
Cara – coba – ralat
Pada
zaman Yunani ( 600 – 200 SM ) terjadi pola pikir yang lebih maju dari pola
pikir mitos, dimana terjadi penggabungan antara pengamatan, pengalaman dan akal
sehat, logika atau rasional. Aliran ini disebut rasionalisme. Lebih lanjut lagi
dikenal dengan metode deduksi yaitu penarikan suatu kesimpulan didasarkan pada
suatu yang bersifat umum (Premis mayor) menuju ke yang khusus (Premis minor).
Dasar metode ilmiah sekarang adalah metode induksi, yang intinya adalah bahwa
pengambilan keputusan dan kesimpulan dilakukan berdasarkan data pengamatan atau
eksperimen.
2.2 Sejarah Pengetahuan Manusia
Ilmu
adalah bagian dari pengetahuan yang terklasifikasi, tersistem, dan terukur
serta dapat dibuktikan kebenarannya secara empiris. Sementara itu, pengetahuan
adalah keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun, baik mengenai metafisik
maupun fisik. Dapat juga dikatakan pengetahuan adalah informasi yang berupa
common sense, sedangkan ilmu sudah merupakan bagian yang lebih tinggi dari itu
karena memiliki metode dan mekanisme tertentu.
Jadi ilmu lebih khusus daripada pengetahuan,
tetapi tidak berarti semua ilmu adalah pengetahuan. Auguste Comte menyatakan bahwa ada tiga tahap sejarah
perkembangan manusia, yaitu 1) teologi, 2) metafisis, dan 3) positif.
Perkembangan ini dapat dipahami atau dapat dianalogikan juga sebagai
perkembangan individu manusia dari masa anak-anak, remaja, hingga dewasa. Comte
menyejajarkan tahap teologi seperti masa anak-anak, tahap metafisis seperti
masa remaja, dan tahap positif seperti masa dewasa. Dengan anggapan seperti itu
Comte mensintesiskan bahwa perkembangan pikiran manusia itu berlangsung sesuai tahapan
itu secara keseluruhan.
8
Melalui teori tiga tahap ini, refleksi
dari sejarah manusia merupakan pangkal yang memimpin Comte memformulasikan
teori yang berdasarkan pada filsafat positifnya. Ia menghubungkan tahapan ini dengan fase
hidup individu dan melihat fase ini dengan kaca mata sejarah yang lebih luas.
Teori tiga tahap ini merupakan jalan sederhana untuk mendekatkan diri pada
filsafat positifnya.
Tahap
pertama yaitu teologi. Ini dimengerti oleh Comte sebagai being. Dalam fase ini
manusia mencari sebab-sebab terakhir di belakang peristiwa-peristiwa alam dan
menemukannya dalam kekuatan-kekuatan adimanusiawi. Pada masa anak-anak ini
secara instingtif manusia mencoba menjelaskan fenomena-fenomena. Manusia
mencari penyebab sejati dari yang tidak diketahui yang dianggap berasal dari
benda berjiwa dan sesuatu yang menyerupai manusia. Oleh Comte, mentalitas
animistik ini didiskripsikan sebagai tahap fetisisme. Lalu pada tahap
berikutnya berkembang politeisme yang memproyeksikan kekuatan alam menjadi
bentuk dewa-dewa. Berikutnya dewa-dewa politeisme ini dilebur menjadi satu
konsep Tuhan monoteisme. Inilah urutan sub - bagian dari fetisisme, politeisme,
hingga monoteisme yang terdapat bersama di dalam tahap teologi.
Tahap
kedua sebagai tahap metafisis. Pada tahap metafisis ini, penjelasan aktifitas
kehendak ilahi diganti menjadi idea-idea fiksi seperti ether, prinsip-prinsip
penting, dll. Masa transisi dari tahap teologi ke metafisis ini telah selesai
ketika konsep supernatural dan dewa-dewa digantikan oleh konsep all-inclusive
Nature.
Tahap
ketiga yaitu tahap positif. Tahap ini dikatakan sebagai masa dewasa dari
mentalitas. Pada tahap ini, pikiran memusatkan diri pada fenomena atau fakta
hasil observasi dimana itu semua digolongkan di bawah hukum umum deskriptif
umum, seperti hukum gravitasi. Dengan adanya hukum-hukum deskriptif ini akan
membuat berbagai prediksi menjadi nyata. Dan memang, sasaran dari pengetahuan
positif yang sejati adalah kemampuan untuk memprediksi dan mengontrol.
Pengetahuan positif itu sejati ( real ), pasti ( certain ), dan berguna
(useful). Meskipun pikiran bahwa pengetahuan positif itu pasti, namun Comte
juga mendesak bahwa ini harus ditatapkan pada perasaan relatif. Ini karena kita
tidak bisa mengetahui keseluruhan alam semesta. Pengetahuan positif ini juga
relatif dimana proses mencari yang absolut ditinggalkan. Dengan kata lain,
pengetahuan positif tidak mampu mengetahui penyebab terakhir. Comte selalu
menganggap ini hanyalah masalah pada masa teologi dan metafisis.
Lalu
teori tiga tahap memiliki sedikit hubungan dengan reorganisasi masyarakat.
Comte juga menggolongkan tahap tersebut dengan bentuk organisasi sosial. Tahap
teologi diasosiasikan dengan kepercayaan pada otoritas absolut, kebenaran ilahi
dari raja, dan golongan sosial yang berbau militer. Dengan kata lain, golongan
sosial didapatkan melalui otoritas atas. Lalu dalam tahap metafisis ada
kepercayaan pada hukum-hukum abstrak. Dan yang terakhir tahap positif yang
diasosiasikan dengan perkembangan masyarakat industri. Dalam tahap ini,
kegiatan ekonomi menjadi perhatian dan terdapat para elit dalam ahli ilmu
pengetahuan yang mengorganisasikan kelompok masyarakat.
9
Bagi Comte, abad pertengahan itu
merupakan representasi tahap teologi. Masa pencerahan sebagai representasi
tahap metafisis. Lalu masa dimana Comte hidup merupakan awal tahap positif.
Dari tiga tahap perkembangan manusia ini dapat diambil dua point.
Pertama,
berhubungan dengan kepercayaan. Comte menyatakan kepercayaan kita ini kerdil
karena tidak didasarkan akal sehat dimana tidak ada alasan positif untuk
percaya bahwa ada Tuhan yang transenden. Dengan kata lain, penyebaran ateisme
adalah ciri-ciri perkembangan pikiran pada masa dewasa ini.
Kedua,
berhubungan dengan korelasi tiga tipe organisasi sosial dengan tiga tahap perkembangan
manusia.Dalam kajian ini Comte mau mengungkapkan semakin intelektual manusia
maju maka perkembangan sosial dapat berjalan lebih cepat. Ini dikarenakan ada
suatu rencana sosial yang dilakukan oleh para elite pengetahuan juga ada suatu
apriaori bahwa semakin mental maju maka kemajuan sosial akan lebih cepat
tercapai.
Mitos
termasuk tahap teologi atau tahap metefisika. Mitologi adalah pengetahuan
tentang mitos yang merupakan kumpulan
cerita-cerita mitos. Cerita mitos sendiri ditularkan lewat tari-tarian,
nyanyian, wayang dan lain-lain.
Secara
garis besar, mitos dibedakan atas tiga macam, yaitu mitos sebenarnya, cerita
rakyat dan legenda. Mitos timbul akibat keterbatasan pengetahuan, penalaran dan
pancaindra manusia serta keinggintahuan manusia yang telah dipenuhi walaupun
hanya sementara.
Puncak
hasil pemikiran mitos terjadi pada zaman Babylonia (700-600 SM) yaitu horoskop
(ramalan bintang), eliptika (bidang edar matahari) dan bentuk alam semesta yang
menyerupai ruangan setengah bola dengan bumi datar sebagai lantainya sedangkan
langit-langit dan bintangnya merupakan atap.
.Menurut
George J. Mouly, permulaan ilmu dapat disusur sampai pada permulaan manusia.
Tak diragukan lagi bahwa manusia purba telah menemukan beberapa hubungan yang
bersifat empiris yang memungkinkan mereka untuk mengerti keadaan dunia. Masa
manusia purba dikenal juga dengan masa pra-sejarah. Menurut Soetriono dan SDRm
Rita Hanafie, masa sejarah dimulai kurang lebih 15.000 sampai 600 tahun Sebelum
Masehi. Pada masa ini pengetahuan manusia berkembang lebih maju.
Mereka telah mengenal membaca, menulis, dan
berhitung. Kebudayaan mereka pun mulai berkembang di berbagai tempat tertentu,
yaitu Mesir di Afrika, Sumeria, Babilonia, Niniveh, dan Tiongkok di Asia, Maya
dan Inca di Amerika Tengah. Mereka sudah bisa menghitung dan mengenal angka.
Meski agak berbeda dengan pendapat tersebut, Muhammad Husain Haekal (1888-1956)
berpendapat lebih spesifik bahwa sumber peradaban sejak lebih dari enam ribu
tahun yang lalu (berarti sekitar 4000 SM) adalah Mesir. Zaman sebelum itu
dimasukkan orang ke dalam kategori pra-sejarah. Oleh karena itu, sukar sekali
akan sampai kepada suatu penemuan yang ilmiah.
10
Tonggak
sejarah pengamatan, pengalaman dan akal sehat manusia ialah Thales (624-546)
seorang astronom, pakar dibidang matematika dan teknik. Ia berpendapat bahwa
bintang mengeluarkan cahaya, bulan hanya mementulkan sinar matahari,dan
lain-lain. Setelah itu muncul tokoh-tokoh perubahan lainnya seperti
Anaximander, Anaximenes, Herakleitos, Pythagoras dan sebagainya
Berlandaskan
pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya, manusia
kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk
memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Berdasarkan hal itulah
mulailah dikembangkan pengetahuan praktis yang dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kehidupan sosialnya. Pengetahuan ini selanjutnya disebut sebagai
teknologi yang merupakan penerapan IPA dalam kehidupan sehari-hari.
Perkembangan teknologi, produksi dan industri secara tidak langsung akan
diikuti dengan perubahan pola hidup manusia. Perubahan ini juga semakin
mendorong rasa ingin tahu manusia ke arah yang lebih kompleks. Dengan demikian
manusia akan terus berusaha mengetahui segala rahasia alam semesta yang belum
terungkap.
2.3
Perkembangan Fisik, Sifat,
dan Pikiran Manusia
Tuhan
menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat anorganis (benda mati) dan yang
lain bersifat organis (makhluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi tunduk
pada hukum alam (deterministis) dan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan
(biologis), tetapi yang jelas ciri-ciri kehidupan manusia sebagai makhluk yang
tertinggi, lebih sempurna dari hewan maupun tumbuhan.Dari sekian banyak
ciri-ciri manusia sebagai makhluk hidup, akal budi dan kemauan keras itulah
yang merupakan sifat unik manusia.
* Perkembangan
Fisik Manusia
Tubuh
manusia berubah mulai sejak berupa sel sederhana yang selanjutnya secara
bertahap menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel kromosom
sperma yang identik dengan kromosom sel telur, pada prosesnya akan terjadi
kromosom yang tidak homolog yang akan menjadi laki-laki.
Lima
minggu setelah terjadi konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut yang selanjutnya
akan membagi menjadi serambi kiri dan kanan pada minggu ke-9. Sedangkan pada
minggu ke-13, janin sudah mulai berbentuk yang ditandai dengan berfungsinya
berbagai organ, yang selanjutnya pada usia 18 minggu mulai terasa gerakan dari
janin.
Pada
usia 32 minggu, janin mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan dengan kepala
di bawah makin mendekati lubang kelahiran. Pada saat ini gerakan semakin
berkurang. Perkembangan tercepat terjadi pada saat setelah kelahiran sampai
remaja.Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat pubertas, yang
ditandai di antaranya dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut pada
daerah-daerah tertentu dan fungsi organ-organ reproduksi (organ genitalia).
11
Perkembangan
pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan
semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baik oleh orang tua dan lingkungan yang
terus akan terbawa sampai dewasa.Sampai usia 2 tahun, perkembangan kecerdasan
sangat cepat, dari belajar, makan, berbicara dan berjalan. Pada usia 2 – 7
tahun rasa ingin tahu akan makin besar. Masa remaja merupakan masa pertentangan
dengan dirinya maupun dengan orang dewasa, karena selalu berusaha untuk
memposisikan diri sebagai orang dewasa walaupun secara emosional belum memadai.
Selanjutnya, setelah usia 30 tahun, mulai dapat mengendalikan diri dan mampu
menempatkan diri sebagai individu yang bertanggung jawab.
* Perkembangan
Sifat dan Pemikiran Manusia
Sifat
ingin tahu manusia berkembang seiring dengan perkembangan umur dan waktu dimana
manusia tersebut hidup. Pada zaman pra sejarah manusia hidup dari berburu dan berladang
yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain, kemudian meningkat menjadi
petani dan peternak yang menetap.Ada dua macam perkembangan alam pikiran
manusia, yakni perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir
hayatnya dan perkembangan alam pikiran manusia, sejak zaman purba hingga dewasa
ini.Berikut ini,pengelompokan perkembangan kecerdasan manusia berdasarkan usia
dari bayi hingga dewasa.
1. Masa bayi (0 – 2 Tahun)
Masa
bayi menurut psikologi disebut juga sebagai periode sensomotorik.Pada periode
ini,perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat.Ia mulai belajar
makan,berjalan,berbicara,dan mengikatkan diri pada orang lain.Dengan gerakan –
gerakan anggota tubuhnya,ia belajar memadukan keterangan – keterangan melalui
semua alat inderanya.
2. Masa Kanak – kanak ( 3 – 5 Tahun )
Masa
kanak – kanak disebut sebagai periode praoperasional,dengan kisaran usia 2 – 7
tahun.Pada periode ini,dorongan keingintahuannya sangat besar,sehingga banyak
yang menyebut masa ini sebagai masa bertanya.Apalagi pada masa ini si anak
sudah memiliki keterampilan berbahasa lisan.Namun,pada masa ini pengungkapannya
sering menggunakan lambang – lambang,seperti bermain mobil dengan garasinya
menggunakan kotak kosong.
3. Masa Usia Sekolah ( 6 – 12 Tahun )
Masa
ini disebut juga sebagai periode operasional nyata,dengan kisaran usia 7-11
tahun.Pada periode ini,anak sangat aktif,ditandai dengan perkembangan fisik,
dan motorik yang baik.Para ahli psikologi menyebut juga masa ini sebagai “ masa
tenang”,karena proses perkembangan emosional si anak telah mendapatkan kepuasan
maksimal sesuai dengan kemampuan individu.Perolehan pengetahuannya masih dengan
induksi (pengamatan dan percobaan),walaupun sudah dimulai dengan menggunakan
penalaran dan logika.
12
4. Masa Remaja ( 13 – 20 Tahun )
Masa
remaja disebut juga periode operasional formal ( 11 – 15 tahun).Periode ini
merupakan masa pertentangan (konflik),baik dengan dirinya sendiri maupun dengan
orang dewasa.Mereka berusaha mengekspresikan dirinya sebagai orang
dewasa,padahal secara fisik,mental,dan emosional belum mampu menggunakan nalar
serta berhipotesis.
5. Masa dewasa ( > 20 Tahun )
Masa
dewasa ini ditandai dengan kemampuan individu untuk berdiri sendiri.Mereka
mampu mengendalikan perilakunya dengan baik,menempatkan dirinya sebagai anggota
dalam kelompok serta merupakan individu yang bertanggung jawab.
13
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun simpulan yang dapat
diperoleh dalam makalah ini, yaitu;
Ilmu
pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu. Hewan juga mempunyai “rasa ingin
tahu” akan tetapi tidak berkembang atau disebut “idle curiousity” atau
“instinct.” Segala aktivitasnya didorong oleh instink itu dengan tujuan untuk
melestarikan hidupnya.
Manusia
mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Akumulasi dari segala yang mereka
dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari keingintahuannya itu merupakan
“pengetahuan”-nya. Pengetahuan manusia selalu berkembang. Ia selalu tidak puas
dengan fakta tetapi ingin tahu juga tentang “apa,” “bagaimana” dan “mengapa”,
Sehingga Auguste Comte memformulasikan menjadi tiga tahap perkembangan manusia,
yaitu 1) teologi, 2) metafisis, dan 3) positif.
Manusia
dengan kemampuan berpikir dan bernalar, dengan akal serta nuraninya
memungkinkan untuk selalu berbuat yang lebih baik dan bijaksana untuk dirinya
maupun lingkungannya. Hal ini pula yang membedakannya dengan makhluk lain
(hewan).
Berlandaskan
pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya, manusia
kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk
memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
3.2 Saran
Hendaknya
sebagai manusia kita selalu mengasah kemampuan berpikir kita, mengoptimalkan
kemampuan otak danmengoptimalkan kemampuan otak , mencari ilmu pengetahuan dengan
terus belajar dan terus berlatih sehingga dapat menciptakan ide-ide baru dan
menghasilkan karya-karya baru yang kreatif dan inovatif dengan cara yang di
redhai Allah sebagai wujud rasa syukur kita kepada sang Khalik.
14
Daftar Pustaka
15
Casino Punta Cana - 100% Bonus, 200% up to $600
BalasHapusCasino Punta Cana. Located in the beautiful town of Corbin, California. 뱃 플릭스 the casino 아이 벳 25 is located 유흥가 in 룰렛 배당 the suburb of Funner, 스포츠사이트 Oregon.
Find Casino, Gaming & More - DRMCD
BalasHapusExplore the latest Casino, 충주 출장샵 Gaming & More 진주 출장마사지 news here. New Jersey's New Jersey Casino, 안양 출장샵 Gaming and Entertainment Authority has 군포 출장샵 launched Rating: 4 · 전라남도 출장샵 7 reviews